Modul Ajar Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) IPS Sejarah Kelas X SMA

Pembelajaran sejarah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional, menumbuhkan rasa kebangsaan, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pendekatan Deep Learning atau pembelajaran mendalam menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui pembelajaran mendalam, peserta didik tidak hanya memahami fakta-fakta sejarah, tetapi juga mampu menafsirkan makna, mengaitkan peristiwa masa lalu dengan konteks masa kini, serta menumbuhkan empati terhadap perjuangan dan nilai-nilai bangsa.

Modul ajar ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran IPS Sejarah Kelas X SMA agar peserta didik mampu berpikir historis secara kritis, reflektif, dan analitis melalui penerapan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam.

Rasional dan Tujuan Pembelajaran

Dalam pembelajaran tradisional, sejarah sering diajarkan secara hafalan dan berpusat pada guru. Siswa dituntut mengingat tanggal, tokoh, dan peristiwa tanpa memahami konteks dan relevansinya. Pendekatan Deep Learning mengubah paradigma tersebut menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning). Melalui strategi ini, peserta didik dilatih untuk menemukan makna, mengajukan pertanyaan kritis, serta memecahkan masalah sosial dan historis secara kolaboratif.

Pembelajaran mendalam juga menekankan pada proses berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills / HOTS), yaitu kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam konteks sejarah, siswa akan belajar menafsirkan sumber sejarah, mengkaji sebab-akibat peristiwa, serta menarik pelajaran moral dan sosial untuk kehidupan masa kini.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mendalam ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Memahami konsep dasar sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni.
  2. Menjelaskan hubungan antara masa lalu dan masa kini dalam konteks pembentukan identitas bangsa.
  3. Menganalisis faktor penyebab dan dampak berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
  4. Menunjukkan sikap kritis, terbuka, dan objektif terhadap perbedaan pandangan sejarah.
  5. Mengomunikasikan hasil kajian sejarah dalam bentuk tulisan, presentasi, atau karya kreatif digital.

Capaian Pembelajaran

Berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka untuk Fase E (Kelas X SMA), peserta didik diharapkan mampu:

  • Memahami sejarah sebagai ilmu dan menyadari pentingnya berpikir historis dalam kehidupan.
  • Mengidentifikasi dan menafsirkan sumber-sumber sejarah primer maupun sekunder.
  • Menjelaskan proses perkembangan masyarakat Indonesia dari masa praaksara hingga abad ke-20.
  • Mengambil nilai-nilai moral dan kebangsaan dari peristiwa sejarah nasional dan global.

Profil Pelajar Pancasila yang Diharapkan

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa – memahami makna perjuangan sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan.
  2. Berkebinekaan global – menghargai perbedaan budaya dan sejarah antarbangsa.
  3. Gotong royong – bekerja sama dalam mengkaji dan menyajikan hasil penelitian sejarah kelompok.
  4. Mandiri – mampu mencari sumber belajar sejarah secara digital dan literatur modern.
  5. Bernalar kritis – menganalisis fakta sejarah dengan pendekatan ilmiah.
  6. Kreatif – menyajikan hasil pembelajaran dalam bentuk karya video, infografis, atau drama sejarah.

Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

Pendekatan Deep Learning dalam IPS Sejarah menekankan proses eksplorasi konsep melalui empat tahap utama:

  1. Eksplorasi (Exploration)
    Guru memancing rasa ingin tahu peserta didik melalui pertanyaan pemantik seperti:

    “Mengapa bangsa Indonesia mampu bertahan menghadapi penjajahan ratusan tahun?”
    Peserta didik melakukan brainstorming dan mencatat dugaan awal mereka.

  2. Koneksi (Connection) Peserta didik menghubungkan peristiwa sejarah dengan kehidupan modern. Misalnya, membandingkan perjuangan tokoh masa lalu dengan nilai perjuangan masa kini.
  3. Refleksi (Reflection) Peserta didik menganalisis makna moral, sosial, dan politik dari peristiwa sejarah, serta menilai relevansinya bagi generasi muda saat ini.
  4. Aksi (Action) Siswa menghasilkan karya autentik, seperti video dokumenter, poster digital, atau artikel sejarah lokal yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan.

Materi Pembelajaran

Topik utama: Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara hingga Hindu-Buddha

Submateri:

  1. Pengertian sejarah dan fungsi sejarah.
  2. Ciri dan periodisasi zaman praaksara di Indonesia.
  3. Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha.
  4. Bukti arkeologis dan sumber sejarah masa klasik.
  5. Nilai-nilai kebudayaan dan warisan sejarah Indonesia kuno.

Materi disajikan dengan pendekatan kontekstual, menggunakan sumber digital seperti arsip foto, peta interaktif, dan video dokumenter.

Strategi Pembelajaran dan Kegiatan

A. Pendahuluan (10 menit)

  • Guru membuka pelajaran dengan pemutaran video “Jejak Peradaban Nusantara”.
  • Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik.
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi bagi kehidupan modern.

B. Kegiatan Inti (70 menit)

Menggunakan model Project-Based Learning (PjBL) yang mendukung deep learning:

  1. Tahap 1 – Orientasi masalah: Guru memberikan studi kasus: “Bagaimana kebudayaan Hindu-Buddha memengaruhi sistem sosial di Indonesia?”
  2. Tahap 2 – Pengumpulan data: Siswa menelusuri sumber digital, artikel, dan video sejarah.
  3. Tahap 3 – Analisis dan diskusi: Kelompok menganalisis hasil temuan, membandingkan antarwilayah (misalnya Jawa vs Sumatra).
  4. Tahap 4 – Penyusunan produk: Setiap kelompok membuat infografis digital atau mini dokumenter.
  5. Tahap 5 – Presentasi dan refleksi: Hasil karya dipresentasikan, kemudian dilakukan refleksi bersama untuk menarik nilai-nilai pembelajaran.

Penutup (10 menit)

  • Guru dan peserta didik menyimpulkan inti pembelajaran.
  • Diberikan tugas refleksi pribadi: “Nilai perjuangan apa yang dapat kamu terapkan dari sejarah masa lalu?”

Asesmen dan Evaluasi

Asesmen dalam pembelajaran mendalam mencakup tiga aspek utama:

  1. Asesmen Diagnostik: Mengukur pengetahuan awal siswa melalui pertanyaan reflektif.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran — misalnya dari keaktifan diskusi, jurnal refleksi, dan keakuratan sumber data.
  3. Asesmen Sumatif: Melalui presentasi proyek, penulisan esai analitis, atau produk digital yang menunjukkan pemahaman mendalam.

Rubrik penilaian meliputi:

  • Pemahaman konsep (30%)
  • Kemampuan analisis dan sintesis (30%)
  • Kreativitas karya (20%)
  • Kerja sama dan komunikasi (20%)

Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber:

  • Buku Teks IPS Sejarah Kelas X (Kemdikbud, 2024).
  • Sumber digital: Indonesia Heritage Digital Library, Museum Virtual Nasional Indonesia, dan kanal YouTube edukasi sejarah.
  • Artikel ilmiah dan situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Media:

  • Laptop, proyektor, peta digital, dan aplikasi Canva atau CapCut untuk pembuatan karya sejarah.

Refleksi Guru dan Siswa

Pembelajaran mendalam dalam IPS Sejarah menuntut guru menjadi fasilitator, bukan satu-satunya sumber pengetahuan. Guru membantu peserta didik menemukan makna sejarah melalui pengalaman belajar aktif. Peserta didik tidak lagi sekadar menghafal fakta, tetapi menumbuhkan kesadaran historis dan nasionalisme.

Melalui modul ajar ini, diharapkan terbentuk generasi muda yang berpikir kritis, berjiwa nasionalis, serta memiliki kemampuan literasi sejarah yang kuat, sehingga dapat menghargai masa lalu dan berkontribusi positif untuk masa depan bangsa.

Deep Learning dalam pembelajaran IPS Sejarah bukan sekadar pendekatan baru, tetapi merupakan transformasi paradigma pendidikan menuju pembelajaran yang lebih bermakna. Dengan menerapkan model ini, peserta didik belajar memahami sejarah sebagai proses hidup yang terus berlanjut, bukan sekadar kumpulan peristiwa. Pembelajaran sejarah menjadi sarana membangun karakter, empati, dan kesadaran kebangsaan — fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

Modul Ajar Pembelajaran Mendalam IPS Sejarah Kelas X SMA

Kami menyediakan modul ajar pembelajaran mendalam (Deep Learning) untuk mata pelajaran IPS Sejarah Kelas X SMA, lengkap untuk dua semester (satu tahun ajaran penuh). Modul ini dirancang mengikuti Kurikulum Merdeka, dengan pendekatan yang menekankan pada pemahaman konsep, berpikir kritis, dan keterampilan abad ke-21.

Modul ajar ini tidak hanya berisi materi pokok, tetapi juga dilengkapi dengan rencana pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), asesmen formatif dan sumatif, serta panduan refleksi guru dan siswa. Semua komponen disusun secara sistematis untuk membantu guru mengajar dengan efektif dan menarik minat belajar siswa.

Keunggulan Modul Ajar Kami

  1. Struktur Lengkap dan Terintegrasi Setiap modul dilengkapi dengan tujuan pembelajaran, capaian kompetensi, pemetaan alur tujuan pembelajaran (ATP), hingga asesmen dan rubrik penilaian. Guru tidak perlu lagi membuat dari awal — cukup menyesuaikan nama guru dan nama sekolah.
  2. Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Modul ini menuntun siswa untuk tidak hanya menghafal fakta sejarah, tetapi juga memahami sebab-akibat peristiwa, nilai-nilai kebangsaan, serta relevansinya dengan kondisi masa kini. Dengan pendekatan inkuiri dan diskusi kritis, siswa diajak berpikir analitis, kreatif, dan reflektif.
  3. Berbasis Proyek dan Kontekstual Dalam setiap semester, terdapat proyek pembelajaran tematik yang menghubungkan sejarah dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, proyek tentang “Perjalanan Bangsa Menuju Kemerdekaan” atau “Jejak Kolonialisme di Daerahku.” Kegiatan ini membantu siswa memahami bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu, tetapi bagian penting dari identitas bangsa.
  4. Desain Fleksibel untuk Guru Modul ajar dapat disesuaikan dengan karakter peserta didik dan kondisi sekolah. Guru dapat mengganti nama, menambah sumber belajar lokal, atau memodifikasi kegiatan sesuai kebutuhan.
  5. Dilengkapi Media dan Referensi Digital Tersedia pula tautan video pembelajaran, sumber sejarah digital, dan latihan interaktif yang dapat diakses siswa secara mandiri. Ini membantu penerapan pembelajaran blended learning di era digital.

Isi Modul

Modul mencakup dua semester penuh. Setiap bab disusun dengan alur berpikir bertahap: dari eksplorasi, diskusi, hingga refleksi, agar pembelajaran benar-benar bermakna bagi peserta didik.

Siap Pakai dan Dapat Disesuaikan

Guru hanya perlu mengganti:

  • Nama guru pengajar
  • Nama sekolah
  • Identitas peserta didik (jika diperlukan)

Dengan begitu, modul ini bisa langsung digunakan sebagai perangkat ajar resmi sekolah tanpa perlu menyusun dari nol.

Modul ajar pembelajaran mendalam IPS Sejarah Kelas X ini merupakan solusi praktis dan profesional bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang aktif, reflektif, dan menyenangkan. Dapat digunakan selama satu tahun penuh dengan format lengkap dan fleksibel, siap disesuaikan sesuai kebutuhan sekolah Anda.

Yang Anda Dapatkan:

  • Modul Ajar Pembelajaran Mendalam ( 1 Tahun)
  • Silabus
  • Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
  • Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran
  • Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
  • Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian
  • Format KKM Excel
  • Jurnal Guru Mengajar
  • Analisis Alokasi Waktu
  • Analisis Kompetensi
  • Program Tahunan
  • Program Semester
  • Cover Modul Ajar
  • Bundel Penilaian

Semua dalam bentuk word tanpa proteksi dan materi sesuai degan Kurukulum Terbaru Deep Learning Kurikulum Merdeka yang disempurnakan Tahun Pelajaran 2025 – 2026.

Silahkan lihat contohnya Klik disini: 

RPP KurikulumDeep Learning Kurikulum Merdeka

Dan jika Anda memmutuskan untuk Memiliki secara lengkap, silahkan cek dengan Klik disini: 

Bundel Lengkap RPP Kurikulum Deep Learning Kurikulum Merdeka


Posting Komentar

0 Komentar